NE

News Elementor

NE

News Elementor

What's Hot

Petugas Setrum Buaya Saat Penanganan, Panji Petualang Kaget

Table of Content

Cianjur.RuangPojok.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar mengaku menggunakan alat kejut kepada buaya saat penanganan sudah sesuai prosedur, karena keterbatasan alat.

Pantauan di lapangan, dari cara evakuasi dinilai ekstrim, pasalnya, buaya disetrum terlebih dahulu menggunakan alat kejut listrik, sebelum buaya diseret menggunakan tambang ke daratan.

Akibatnya, banyak buaya mengalami luka dan stress juga kelelahan saat akan di masukan ke peti untuk di kirim keluar pulau.

Berdasarkan, buku panduan penanganan (Handling) satwa reptile yang diterbitkan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengamanan Hutan, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berisikan tata cara penanganan hewan reptile jenis buaya, oleh karena itu, penanganan petugas evakuasi diduga tidak sesuai panduan yang dikeluarkan kementrian lingkungan hidup.

Agung Ferdiansyah, Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan dan Pengawetan BBKSDA Jabar, mengatakan, alasan petugas menggunakan alat kejut listrik agar mempermudah evakuasi, mengingat ukuran buaya mencapai 6 – 8 meter.

“dengan kondisi di lapangan seperti ini, obat biusnya terbatas, sehingga kita gunakan pakai alat kejut untuk memperlemah daya tahan buaya tersebut, karena tenaga buaya kuat sekali, Nanti baru kita bisa tutup mata buayanya itu terus baru kita ikat  kaki-kaki Buaya itu agar bisa kita angkut Nah karena ini ukurannya jumbo sehingga kita butuh eskavator untuk bisa ngangkut buaya itu ke darat,” kata Agung, saat ditemui dilokasi penangkaran buaya cianjur, Kamis, 17 Oktober 2024.

Lanjut Agung, mengingat ukuran buaya yang jumbo, dibutuhkan kurang lebih 8 orang mengangkut 1 ekor buaya jika menggunakan tandu.

“ya kita kadang peralatan terbatas pak, dengan cara pakai tali dan pakai alat kejut dan memakai karung untuk tutup matanya seperti itu, bisa saja kita tandu Tapi ukurannya jumbo kan untuk ngangkut 1 ekor buaya dibutuhkan 8 – 6 orang,” ujarnya.

Masih menurut agung, buaya luka akan sembuh cepat dan akan di karantika terlebih dahulu sebelum dilepas ke alam liar.

“nanti akan sembuh lagi, Buaya itu cepat sembuhnya, nanti dikarantina  belum dilepas sepenuhnya, yang jelas di sana ada keeper ada medis,”imbuhnya

Sementara Muhamad Panji, atau dikenal Panji Petualang seorang artis penggiat hewan, kaget saat mengetahui dalam handling yang dilakukan petugas menggunakan alat kejut listrik.

“anjir di setrum, buaya harusnya handling memakai orang yang professional,” kata panji.

Oleh karena itu, menurut panji, cara-cara dengan menyakiti hewan tidak diperbolehkan, penanganannya mesti melibatkan ahli professional dibidangnya.

” penanganan buaya mudah yang penting SOP nya di jalankan, ikat moncong, ikat kaki, namun tetap harus dilakukan oleh ahli yang professional, kalo dengan di strum itu sudah keterlaluan,” tutupnya.

ikbal alrozi

mohammad.ikbal.alrozi@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News

Trending News

Editor's Picks

Herman-Ibang Tampil Memukau! Unggul Mutlak di Debat Perdana Pilkada Cianjur 2024

Cianjur.ruangpojok.com - Pasangan Herman Suherman dan Muhammad Solih Ibang benar-benar menjadi bintang di panggung debat Pilkada Cianjur 2024. Di tengah gemuruh ekspektasi publik, pasangan nomor urut satu ini tampil cemerlang, memukau penonton dan para ahli. Dengan visi tajam dan program yang digadang-gadang sebagai solusi jitu, mereka mencetak poin telak di hati para pemilih.

Cianjur Catat Pelaporan Pelanggaran Pilkada 2024 Tertinggi di Jawa Barat, KIPP Soroti Netralitas Aparatur

Foto : ketua KIPP Jawa Barat Irhan Ari Muhammad Cianjur.ruangpojok.com – Kabupaten Cianjur menjadi daerah dengan pelaporan pelanggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tertinggi di Jawa Barat. Berdasarkan data Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), jumlah pelanggaran di Cianjur tercatat paling tinggi dibandingkan wilayah lain. Pelanggaran melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), serta perangkat desa yang diduga...

Atap Laboratorium SMPN 3 Tanggeung Ambruk, Kepala Sekolah Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa

Foto : Atap Ruang Laboratorium SMPN 3 Tanggeung Ambruk. Cianjur.ruangpojok.com – Atap ruang laboratorium di SMPN 3 Tanggeung ambruk pada Jumat (25 Oktober 2024) siang. Meski tidak ada korban jiwa karena aktivitas belajar telah selesai, insiden ini memunculkan kekhawatiran akan kondisi bangunan sekolah. Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur segera mengambil...

NE

News Elementor

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Popular Categories

Must Read

©2024- All Right Reserved. Designed and Developed by  Blaze Themes